Luhut mengatakan pemerintah berencana melakukan pembukaan keran ekspor untuk mengosongkan tangki di seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) di seluruh wilayah termasuk Provinsi Bengkulu.
"Presiden sudah menyetujui untuk mengosongkan tangki CPO sehingga pasti nanti perusahaan kelapa sawit mau membeli kembali TBS dengan harga normal," kata Luhut, usai pelantikan APDESI Bengkulu, Selasa (12/7/2022).
Langkah ini, kata Luhut, akan dilakukan menyusul pembelian TBS di tingkat petani yang hanya dihargai Rp600 hingga Rp700 per kilogram di tingkat petani dan Rp900 per kilogram di tingkat pabrik.
Sehingga setelah kosongnya tangki CPO nantinya harga dapat kembali stabil di harga Rp 2000 perkilogram.
Langkah jangka panjangnya, kata Luhut, pemerintah akan mengkaji pendirian pabrik minyak goreng di setiap daerah sehingga luasan 4.600 hektare atau 7 persen TBS milik petani swadaya dapat dikelola secara regional.
"Ini akan kami kaji dan kami lakukan studi bersama pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) agar nantinya bisa membangun pabrik CPO di daerah," ujar Luhut.